Real Time Bidding merupakan sistem yang memungkinkan iklan yang terpasang sudah disesuaikan dengan kriteria target audiens.
misalkan telah diatur untuk umur 25 tahun, jenis kelamin pria,
pekerjaan peneliti, ketertarikan terhadap membaca, dan menonton film
komedi telah dimasukkan ke dalam parameter yang akan langsung diproses
algoritma RTB, maka iklan yang muncul akan menyesuaikan dengan audiens
tersebut.
Keunggulan menggunakan sistem RTB ini memungkinkan untuk pengiklan mendapatkan sebuah mobile web atau aplikasi mobile
yang memiliki sebuah nilai yang telah sesuai dengan kriteria produk
yang sedang ditawarkan oleh pihak pengiklan sehingga biaya yang
dikeluarkan untuk iklan menjadi efisien.
Di sisi lain pun, aplikasi mobile atau mobile web
yang memiliki jumlah impresi sedikit namun dengan konten dan audiens
yang sesuai dengan kriteria dari pengiklan memiliki peluang besar untuk
mendapatkan keuntungan.
Featured Posts
Selasa, 03 Mei 2016
Penjelasan Lengkap Real Time Bidding
Ingin tahu apa yang dimaksud real time bidding , tapi nggak punya waktu
banyak. video berikut ini dari dapper menjelaskannya dalam waktu singkat
30 detik saja.
Jadi begini, real time bidding adalah peristiwa ketika advertiser
menawarkan suatu iklan kepada publisher agar iklan bannernya dapat
tampil pada suatu website / blog / portal / media online yang sesuai
dengan target audiencenya. pada contoh video diatas ini, ada 3 kategori
yaitu travel ($50) , electronic ($38) , fashion ($75). asumsi advertiser
memilih kategori travel dengan biaya ($50), advertiser juga mengincar
audience yang menyukai kentang dan suka berpergian ke LA. Bila
advertiser terebut mengincar audience yang menyukai kentang dan suka
berpergian ke LA hanya pada categori travel maka biaya yang diperlukan
sebesar $50, padahal mungkin target audience tersebut ada pada kategori
lain seperti fashion dan electronic. bila advertiser memborong 3
kategori tersebut, sudah pasti harganya akan menjadi $50 untuk travel
plus $38 untuk electronic dan $75 untuk fashion. dengan adanya real time
bidding, maka memungkinkan advertiser untuk membeli iklan hanya pada
target audience yang dipilih bukan berdasarkan pada kategori website.
masih ingin lebih mengenal RTB ? oke dibawah ini ada video penjelasan lagi mengenai Real Time Bidding dari Marco Muzzi – Acuity Ads Inc
0:20 sampai 0:25
Menurut video ini, Tradisional online display advertiser , dari sisi buyer / advertiser memiliki kekurangan / inefesiensi, karena pada umumnya harga CPM (cost per mile/impression) dan CPC (cost-per-click) adalah sama / flat tanpa melihat value dari audience. `tanpa melihat value` disini maksudnya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan profile audience yang disasar sesuai harapan brand/advertiser atau tidak sesuai, keduanya memiliki biaya yang sama, pada contoh video diatas dari 18 kotak, terdapat 6 kotak berwarna hijau, mungkin maksudnya dari 18 target hanya 6 target yang dinilai efektif.
0:26 sampai 0:50
dari sisi publisher, tradisional online display advertiser juga memiliki kekurangan. dari 100% slot / space iklan yang terdapat pada publisher, lebih dari 70% sering mengalami kekosongan atau tidak terjual. Sementara banyak publisher kecil yang tidak mendapatkan iklan sama sekali. konsep dan teknologi apa yang bisa mengatasi ini ?
0:51 sampai 1:15
here comes RTB (Real Time Bidding) , bahasa indonesianya Penawaran Terkini. RTB memungkinkan inventory display terjual pada aneka ragam harga sesuai dengan kriteria target audience. misalkan umur 30, gender pria, pekerjaan manager, interest pada hockey, film action. dengan Algorithma RTB, maka iklan yang muncul akan menyesuaikan dengan audience tersebut.
1:16 – 1:35
Bagaimana RTB bekerja ? Ada 3 pemain utama dalam platform RTB. Pertama adalah DSP (demand side platform). DSP memfasilitasi Buyter / Advertiser / Brand dalam melakukan pembelian. Advertiser melakukan pembelian berdasarkan beberapa parameter, misalkan target lokasi, umur, gender, hobi, hari dan jam munculnya iklan banner dan sebagainya. Pada umumnya DSP juga mneyediakan fasilitas tracking dan monitoring campaign secara real time.
1:36 – 1:59
pemain kedua adalah Publisher / pemilik blog / pemilik website. pada umumnya pemilik website menyediakan 2 jenis iklan untuk advertiser, yaitu premium dan remnant. Premium maksudnya direct advertiser yaitu advertiser yang langsung berhubungan dengan pemilik website. Remnant adalah iklan yang berasal dari adnetwork atau iklan yang belum terjual. Untuk mengoptimalkan revenue website, pemilik website menggunakan jasa SSP (Supply side platform)
2:01 – 2:30
pemain ketiga adalah Ad Exchange. Ad Exchange bekerja mirip dengan Stock Exchange. Ad Exchange memfasilitasi advertiser dan publisher dalam melakukan proses jual beli inventori iklan secara real time. dengan RTB memungkinkan publisher mendapatkan revenue lebih banyak (dengan catatan: audience pada publisher tersebut cocok dengan target yang advertiser harapkan). dari sisi Advertiser RTB membantu brand / advertiser mendapatkan target audience yang sesuai harapan.
2:31 – 2:42
Bagaimana mekanisme publisher mendapatkan iklan dan advertiser dapat menyebarkan iklan yang sesuai dengan targetnya ?, proses pertama, publisher menyediakan inventori pada Ad Exchange, Ad Exchange nantinya akan melelang inventory yang ditawarkan kepada para DSP (demand side platform). para DSP yang berminat akan put (menaruh) harga pada inventory tersebut.
2:43 – 2:58 proses kedua, harga yang ditawarkan DSP tergantung kepada parameter yang ditentukan oleh parameter yang disetting oleh Advertiser, misalkan profile audience umur, gender, lokasi, income , hobby dan sebagainya.
2:59 – 4:09
ketika proses bidding selesai, pemenang ditentukan pada harga tertinggi. kesimpulan keuntungan RTB adalah
dari sisi digital media buyer. RTB memudahkan buyer dalam mengelola campaign, efisiensi biaya dan hasil yang lebih baik dari tradisional online display advertising. Dari sisi Advertiser , RTB membantu brand mendapatkan target yang cocok. Dari sisi publisher, RTB membantu pemilik website mendapatkan revenue yang lebih banyak.
Masih penasaran dengan RTB. video berikut dibawah ini adalah penjelasan RTB dari FederatedMedia
0:00 – 0:25
RTB adalah proses jual beli online display advertising. proses ini membantu advertiser dalam mendapatkan berapa banyak impressi yang bisa dihasilkan sesuai dengan target yang dipilih.
0:26- 0:48
sebagai contoh, seorang user berkunjung ke website ini kukuhtw.com , ketika page dalam proses loading, `bid request` dikirimkan ke server ad exchange, berdasarkan data profile user yang sedang berkunjung ini, maka system diserver akan menentukan iklan yang cook dengan user inim dan akan dicari iklan mana yang memiliki harga impression tertinggi. dari proses itu maka muncullah iklan yang dinilai sesuai dengan target. kesemua proses ini memerlukan waktu 1/10 detik saja.
0:49 : 1:21
bagi Advertiser, RTB sangat membantu, dibandingkan membeli inventory (memesan space iklan pada suatu website/adnetwork) yang mungkin tidak tertarget. RTB memungkinkan advertiser membeli targeted audience. jadi sungguh berbeda antara membeli inventory dengan membeli target audience.
1:22 – 2:01
Bagi Publisher, RTB membantu publisher mendapatkan iklan dengan harga `tertinggi`, sesuai dengan bid para advertiser.
Igin Tau Lebih Jelas dan lengkap lagi bisa WA 0811300903/Loethfi bakrie :))
masih ingin lebih mengenal RTB ? oke dibawah ini ada video penjelasan lagi mengenai Real Time Bidding dari Marco Muzzi – Acuity Ads Inc
0:20 sampai 0:25
Menurut video ini, Tradisional online display advertiser , dari sisi buyer / advertiser memiliki kekurangan / inefesiensi, karena pada umumnya harga CPM (cost per mile/impression) dan CPC (cost-per-click) adalah sama / flat tanpa melihat value dari audience. `tanpa melihat value` disini maksudnya biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan profile audience yang disasar sesuai harapan brand/advertiser atau tidak sesuai, keduanya memiliki biaya yang sama, pada contoh video diatas dari 18 kotak, terdapat 6 kotak berwarna hijau, mungkin maksudnya dari 18 target hanya 6 target yang dinilai efektif.
0:26 sampai 0:50
dari sisi publisher, tradisional online display advertiser juga memiliki kekurangan. dari 100% slot / space iklan yang terdapat pada publisher, lebih dari 70% sering mengalami kekosongan atau tidak terjual. Sementara banyak publisher kecil yang tidak mendapatkan iklan sama sekali. konsep dan teknologi apa yang bisa mengatasi ini ?
0:51 sampai 1:15
here comes RTB (Real Time Bidding) , bahasa indonesianya Penawaran Terkini. RTB memungkinkan inventory display terjual pada aneka ragam harga sesuai dengan kriteria target audience. misalkan umur 30, gender pria, pekerjaan manager, interest pada hockey, film action. dengan Algorithma RTB, maka iklan yang muncul akan menyesuaikan dengan audience tersebut.
1:16 – 1:35
Bagaimana RTB bekerja ? Ada 3 pemain utama dalam platform RTB. Pertama adalah DSP (demand side platform). DSP memfasilitasi Buyter / Advertiser / Brand dalam melakukan pembelian. Advertiser melakukan pembelian berdasarkan beberapa parameter, misalkan target lokasi, umur, gender, hobi, hari dan jam munculnya iklan banner dan sebagainya. Pada umumnya DSP juga mneyediakan fasilitas tracking dan monitoring campaign secara real time.
1:36 – 1:59
pemain kedua adalah Publisher / pemilik blog / pemilik website. pada umumnya pemilik website menyediakan 2 jenis iklan untuk advertiser, yaitu premium dan remnant. Premium maksudnya direct advertiser yaitu advertiser yang langsung berhubungan dengan pemilik website. Remnant adalah iklan yang berasal dari adnetwork atau iklan yang belum terjual. Untuk mengoptimalkan revenue website, pemilik website menggunakan jasa SSP (Supply side platform)
2:01 – 2:30
pemain ketiga adalah Ad Exchange. Ad Exchange bekerja mirip dengan Stock Exchange. Ad Exchange memfasilitasi advertiser dan publisher dalam melakukan proses jual beli inventori iklan secara real time. dengan RTB memungkinkan publisher mendapatkan revenue lebih banyak (dengan catatan: audience pada publisher tersebut cocok dengan target yang advertiser harapkan). dari sisi Advertiser RTB membantu brand / advertiser mendapatkan target audience yang sesuai harapan.
2:31 – 2:42
Bagaimana mekanisme publisher mendapatkan iklan dan advertiser dapat menyebarkan iklan yang sesuai dengan targetnya ?, proses pertama, publisher menyediakan inventori pada Ad Exchange, Ad Exchange nantinya akan melelang inventory yang ditawarkan kepada para DSP (demand side platform). para DSP yang berminat akan put (menaruh) harga pada inventory tersebut.
2:43 – 2:58 proses kedua, harga yang ditawarkan DSP tergantung kepada parameter yang ditentukan oleh parameter yang disetting oleh Advertiser, misalkan profile audience umur, gender, lokasi, income , hobby dan sebagainya.
2:59 – 4:09
ketika proses bidding selesai, pemenang ditentukan pada harga tertinggi. kesimpulan keuntungan RTB adalah
dari sisi digital media buyer. RTB memudahkan buyer dalam mengelola campaign, efisiensi biaya dan hasil yang lebih baik dari tradisional online display advertising. Dari sisi Advertiser , RTB membantu brand mendapatkan target yang cocok. Dari sisi publisher, RTB membantu pemilik website mendapatkan revenue yang lebih banyak.
Masih penasaran dengan RTB. video berikut dibawah ini adalah penjelasan RTB dari FederatedMedia
0:00 – 0:25
RTB adalah proses jual beli online display advertising. proses ini membantu advertiser dalam mendapatkan berapa banyak impressi yang bisa dihasilkan sesuai dengan target yang dipilih.
0:26- 0:48
sebagai contoh, seorang user berkunjung ke website ini kukuhtw.com , ketika page dalam proses loading, `bid request` dikirimkan ke server ad exchange, berdasarkan data profile user yang sedang berkunjung ini, maka system diserver akan menentukan iklan yang cook dengan user inim dan akan dicari iklan mana yang memiliki harga impression tertinggi. dari proses itu maka muncullah iklan yang dinilai sesuai dengan target. kesemua proses ini memerlukan waktu 1/10 detik saja.
0:49 : 1:21
bagi Advertiser, RTB sangat membantu, dibandingkan membeli inventory (memesan space iklan pada suatu website/adnetwork) yang mungkin tidak tertarget. RTB memungkinkan advertiser membeli targeted audience. jadi sungguh berbeda antara membeli inventory dengan membeli target audience.
1:22 – 2:01
Bagi Publisher, RTB membantu publisher mendapatkan iklan dengan harga `tertinggi`, sesuai dengan bid para advertiser.
Igin Tau Lebih Jelas dan lengkap lagi bisa WA 0811300903/Loethfi bakrie :))
Indosat-Smaato Luncurkan IMX di Indonesia
Indosat, anak perusahaan Ooredoo Group, menggandeng Smaato meluncurkan Indonesia Mobile Exchange (IMX) di Indonesia. Merupakan teknologi platform untuk digital mobile advertising.
IMX merupakan Real Time Bidding (RTB) pertama di Indonesia. Smaato merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Ads Exchange, dengan platform RTB global terkemuka melalui kemitraan (joint venture).
IMX akan menyediakan portal, yang memungkinkan pengiklan lokal dan global, untuk terhubung dengan publisher terkemuka di Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar mobile ad terbesar di dunia dalam hal jumlah tayangan (impression) dengan proyeksi pertumbuhan dua digit di masa mendatang.
"Mobile ad memberi jalan bagi bisnis baru, seiring dengan strategi kami mencari peluang di luar layanan utama. Semua itu untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital bagi para pelanggan," ujar CEO Ooredoo Group, Nasser Marafih.
Menurutnya, saat ini 25% pelanggan kami aktif menggunakan layanan konten seluler dan kemitraan Indosat dengan pemain global terkemuka seperti Smaato. "Smaato membantu kami untuk membangun produk dan kemampuan sehingga dapat lebih baik lagi melayani pelanggan bisnis maupun konsumen. Seiring meningkatnya penggunaan smartphone di seluruh wilayah operasional kami, kami berniat memperluas pendekatan ini," ungkapnya melalui surat elektronik kepada Sindonews, Kamis (5/3/2015).
Teknologi IMX akan memanfaatkan jangkauan Indosat di Indonesia dengan 54,2 juta pelanggan selulernya, pelanggan bisnis Indosat. Jangkauan teknologi Ads Exchange Smaato, sudah memberi layanan bagi hampir 5 miliar impression per bulan di Indonesia.
Senada disampaikan President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli menuturkan, Indosat selama beberapa tahun ini sangat tertantang untuk menciptakan ekosistem layanan digital yang kuat di Indonesia.
"Mobile ad, mobile commerce dan mobile payment merupakan komponen penting ekosistem ini yang merevolusi cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen," tandasnya.
IMX merupakan Real Time Bidding (RTB) pertama di Indonesia. Smaato merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang Ads Exchange, dengan platform RTB global terkemuka melalui kemitraan (joint venture).
IMX akan menyediakan portal, yang memungkinkan pengiklan lokal dan global, untuk terhubung dengan publisher terkemuka di Indonesia. Indonesia sendiri merupakan salah satu pasar mobile ad terbesar di dunia dalam hal jumlah tayangan (impression) dengan proyeksi pertumbuhan dua digit di masa mendatang.
"Mobile ad memberi jalan bagi bisnis baru, seiring dengan strategi kami mencari peluang di luar layanan utama. Semua itu untuk mendukung kebutuhan gaya hidup digital bagi para pelanggan," ujar CEO Ooredoo Group, Nasser Marafih.
Menurutnya, saat ini 25% pelanggan kami aktif menggunakan layanan konten seluler dan kemitraan Indosat dengan pemain global terkemuka seperti Smaato. "Smaato membantu kami untuk membangun produk dan kemampuan sehingga dapat lebih baik lagi melayani pelanggan bisnis maupun konsumen. Seiring meningkatnya penggunaan smartphone di seluruh wilayah operasional kami, kami berniat memperluas pendekatan ini," ungkapnya melalui surat elektronik kepada Sindonews, Kamis (5/3/2015).
Teknologi IMX akan memanfaatkan jangkauan Indosat di Indonesia dengan 54,2 juta pelanggan selulernya, pelanggan bisnis Indosat. Jangkauan teknologi Ads Exchange Smaato, sudah memberi layanan bagi hampir 5 miliar impression per bulan di Indonesia.
Senada disampaikan President Director & CEO Indosat, Alexander Rusli menuturkan, Indosat selama beberapa tahun ini sangat tertantang untuk menciptakan ekosistem layanan digital yang kuat di Indonesia.
"Mobile ad, mobile commerce dan mobile payment merupakan komponen penting ekosistem ini yang merevolusi cara perusahaan berinteraksi dengan konsumen," tandasnya.
Langganan:
Postingan (Atom)